Jul 26, 2023

Setitik Debu di Galaksi Maya

Melenceng dulu dari cerita Jepang, yaaa. Nanti akan dilanjutkan, kok.

Tulisan ini adalah buah pikiran yang sudah lamaaa banget mengendap di kepala gue. Semoga bisa diterima.

Blog Ini Sudah Tua.

Di tahun 2023 ini, blog ini usianya kurang lebih udah 12 tahun. Kalau blog ini manusia, mungkin dia udah mulai coba-coba pacaran, naik motor, dan penasaran merokok. Udah berubah kepribadian, dari anak-anak jadi remaja.

Mungkin blog ini juga harusnya berubah kepribadian. Karena sejujurnya, penulisnya—gue!—juga berubah kepribadian. Ralat, bukan berubah kepribadian, deng. Cuma, selama ini, kepribadian yang menonjol muncul di letthebeastin.com hanya satu sisi. Padahal seperti manusia pada umumnya, gue punya banyak sisi lain.

Tapi sebelum gue menjabarkan soal itu, gue akan sampaikan dulu inti utama post ini: kenapa gue jarang nulis di blog.

May 9, 2023

Petualangan Jepang RayaSaka-chan: The How

Sebelum berangkat ke Jepang ini, jujur gue menyiapkan mental dan memperbanyak ikhlas. Kenapa? Karenaaa…

May 8, 2023

Petualangan Jepang RayaSaka-chan: The Why

Ceritanya, sekitar satu bulan setelah melahirkan Saka, gue mulai resah banget…. pengen travelling ke luar negeri. Duile, bunda, Anda pikir Anda Nikita Willy? Jalan aja masih terseok-seok karena jaitan, kok shombong bener?

Nov 23, 2022

Here Comes The (Second) Son

Menceritakan birth story di blog sebenarnya nggak ideal, lho. Apalagi di Instastory dan media sosial sejenis, yang kapasitasnya jauh lebih pendek. Soalnya melahirkan itu peristiwa yang out of this world bagi seorang perempuan. Ajaib banget. Ajaib banget sakitnya, cemasnya, bahagianya, terharunya, sedihnya, dan sejuta kombinasi emosi lain, yang mungkin belum ada namanya di kamus. 

Dan cuma si ibu yang bisa merasakan emosi-emosi tersebut sepenuhnya. Ketika perasaan itu diubah menjadi kata-kata, dan dicerna oleh orang lain, maknanya pasti berubah atau tereduksi. 

Jadi, ceritain nggak, nih?! Ya, cerita dong.

Ini adalah kisah lahirnya anak kedua kami. 

Mulai cerita dari latar belakangnya, ya.

Apr 14, 2022

Lemesin Aja, Deh

Halo, saya Laila. Dan saya sedang hamil, di usia hampir 38 tahun :’)

Kalau gue mau cerita-cerita soal kehamilan ini, angle yang bisa dipilih ada banyak banget.

Yang paling gampang adalah angle usia. Soalnya, dalam kultur Indonesia yang ageism-nya luar biasa ini, hamil di usia 38 biasanya butuh justifikasi, nih. “Ngapain umur udah mau 40 tahun malah bunting?” gitu kalau kata bude-bude.

Ada juga angle proses kehamilannya sendiri. Soalnya, kehamilan ini diupayakan dengan rada susah payah, lewat program terapi hormon.  

Tapi mungkin semua cerita itu bisa buat lain kali, ya. Dalam kesempatan ini, gue akan berbagi soal… WHAT THE FUCK HAPPENED TO A PREGNANT WOMAN’S BODY?!